Translate

Monday, February 18, 2013

Books "CINDERELLA & THE 4 KNIGHTS" [ Vol. I ]



Judul Asli : CINDERELLA AND THE 4 KNIGHTS Vol. I
Copyright © 2011 by Baek Myo
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Tang Jong Rye & Kukuh Adirizky
Editor : Juliana Tan 
Cetakan I : November 2012 ; 264 hlm 

Melihat cover buku, judul serta sinopsisnya, sudah dapat ditebak kira-kira bagaimana isi kisah buku ini. Dan jika bukan karena permintaan seorang teman untuk membaca dan membuatkan reviewnya, maka tidak mungkin diriku membaca kisah sejenis ini, tetapi ada pepatah mengatakan “Don’t Judge The Book by Its Cover”  : Jangan Menilai Sebuah Buku Hanya Dari Tampilan Luar, maka mari kita simak mana yang benar, pradugaku atau justru sebaliknya ?

Dibuka dengan kisah Eun Ha Won – gadis (yang menurut cerita) cantik berusia 17 tahun, sang ibu meninggal akibat kecelakaan waktu ia masih kecil, sang ayah menikah lagi dengan wanita yang memiliki putri setahun lebih tua dari Ha Won. Tapi bak kisah dongeng, ibu tiri dan kakak tirinya jahat, sang ayah tidak peduli dengan dirinya, meminjam istilah Ha Won : ‘Aku sudah tidak punya keluarga dan rumah’. Meski demikian Ha Won tak pernah sedikit pun mengeluh, bahkan saat pemakaman ibunya tersayang, ia sama sekali tidak menangis setetes pun. Hingga kini Ha Won selalu tersenyum menghadapi berbagai cobaan. 


Kemudian kisah bergulir, suatu saat Ha Won menolong seorang kakek yang mendadak jatuh seakan mau pingsan hingga terlambat di tempat pekerjaan dan dipecat.  Ha Won yang lagi gelisah karena tidak memiliki pemasukan, diam-diam keluar rumah tanpa ijin menjelang tengah malam berusaha mencari lowongan pekerjaan, mendadak bertemu pangeran tampan yang bersedia membayarnya 3 juta won untuk menjadi pacar pura-pura selama semalam. Anehnya si Ha Won bersedia, dan di sini ia bertemu dengan 2 orang wanita cantik serta serang pria tampan yang memiliki ekspresi mengerikan. Lalu keesokan harinya, Ha Won menyelamatkan seekor anjing dari siksaan anak-anak nakal, hampir dihajar oleh para ibu anak-anak yang dipukul oleh Ha Won demi menyelamatkan anjing itu, bahkan polisi muncul hendak menangkapnya, beruntung muncul pemuda tampan (berbeda dengan kedua pemuda yang ia temui semalam) yang menolongnya. 

Nah, sudah cukup aneh kan ceritanya, jangan khawatir karena keanehan semakin bertambah. Ingat dengan si kakek yang ditolong Ha Won ? Ternyata beliau adalah Direktur Kang dari Grup Gamseong  konglomerat terkaya dan terkenal di Korea yang memang sengaja menyamar, dan ia langsung mengangkat Ha Won menjadi salah satu anak asuhannya (wah, jadi kepikir skrg klo melihat orang tua di jalanan, jangan-jangan itu konglomerat yang menyamar). Ha Won segera pindah tinggal di Sky House – paviliun mewah tempat ketiga cucu Direktur Kang tinggal bersama. Dan di sini Ha Won bertemu kembali dengan pangeran tampan yang menjadi pacar pura-pura, ia adalah Kang Hyeon Min, 20 tahun, yang suka berganti-ganti pasangan. Kemudian Kang Ji Woon, 17 tahun, si bungsu yang tampaknya membenci Ha Won semenjak mereka pertama kali bertemu di bar bersama Hyeon Min. Dan satu lagi Kang Seo Woo, 18 tahun, pemuda ramah, manis dan periang, serta penolong Ha Won saat menyelamatkan anjing yang diberi nama Tori. Nah semuanya berkumpul jadi satu, kebetulan yang sangat-sangat aneh bin ajaib ....

Bak kisah cinderella, Ha Won yang hidup serba kekurangan, bertahan dengan mencari nafkah sendiri, kini menikmati kemewahan serta berbagai fasilitas yang membuat siapa saja menjadi iri hati. Dan memang benar karena kehidupan Ha Won bukan semakin mudah tetapi justru semakin banyak musuh yang membenci dan berusaha dengan segala cara mempersulit hidup gadis ini. Ha Won yang cantik, menarik, ramah dan sangat pandai tapi tetap rendah hati, disayang oleh Kang Hyeo Min dan Kang Seo Woo, serta Choi Yoong Seong, 24 tahun, pemuda tampan misterius, tangan kanan Direktur Kang serta pengawal utama Ha Won. Hanya Kang Ji Woon yang entah mengapa tak menyukai Ha Won. 

Kisah ini meloncat-loncat, tanpa ada suatu alur tersendiri, ibarat melihat dari berbagai frame / potongan foto yang berusaha disatukan menjadi sebuah cerita. Ide kisah cukup lumayan, tetapi kebetulan-kebetulan yang terjadi seakan dipaksakan untuk terbentuknya suatu kisah. Entah apakah memang gaya bahasa yang digunakan cenderung kasar atau terjemahannya kurang tepat, pada beberapa adegan sangat mengganggu kenyamanan membaca. Dan ini baru buku pertama, masih ada kelanjutannya  (-__-) ... butuh perjuangan untuk menyelesaikan buku ini, dan kini mari kita coba lanjutkan pada kisah kedua, meskipun semenjak awal sudah tampak bisa ditebak bagaimana alur kisahnya dan akan dibawa kemana perjalanan para karakternya.  

Best Regards,


No comments:

Post a Comment

Thank's for visiting & don't forget to leave your marks on comment form. Looking forward for your input & your next visit soon (^_^)
Terima kasih telah berkunjung & silahkan tinggalkan jejak berupa komentar, saran serta inputan. Kami tunggu kunjungan berikutnya (^_^)