Judul Asli : CINDERELLA AND THE 4 KNIGHTS Vol. I
Copyright © 2011 by Baek Myo
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Tang Jong Rye & Kukuh Adirizky
Editor : Juliana Tan
Cetakan I : November 2012 ; 264 hlm
Melihat cover buku, judul serta sinopsisnya, sudah dapat ditebak
kira-kira bagaimana isi kisah buku ini. Dan jika bukan karena permintaan
seorang teman untuk membaca dan membuatkan reviewnya, maka tidak mungkin diriku
membaca kisah sejenis ini, tetapi ada pepatah mengatakan “Don’t Judge The Book
by Its Cover” : Jangan Menilai Sebuah
Buku Hanya Dari Tampilan Luar, maka mari kita simak mana yang benar, pradugaku
atau justru sebaliknya ?
Dibuka dengan kisah Eun Ha Won – gadis (yang menurut cerita) cantik
berusia 17 tahun, sang ibu meninggal akibat kecelakaan waktu ia masih kecil,
sang ayah menikah lagi dengan wanita yang memiliki putri setahun lebih tua dari
Ha Won. Tapi bak kisah dongeng, ibu tiri dan kakak tirinya jahat, sang ayah
tidak peduli dengan dirinya, meminjam istilah Ha Won : ‘Aku sudah tidak punya
keluarga dan rumah’. Meski demikian Ha Won tak pernah sedikit pun mengeluh,
bahkan saat pemakaman ibunya tersayang, ia sama sekali tidak menangis setetes
pun. Hingga kini Ha Won selalu tersenyum menghadapi berbagai cobaan.
Kemudian kisah bergulir, suatu saat Ha Won menolong seorang kakek yang
mendadak jatuh seakan mau pingsan hingga terlambat di tempat pekerjaan dan
dipecat. Ha Won yang lagi gelisah karena
tidak memiliki pemasukan, diam-diam keluar rumah tanpa ijin menjelang tengah
malam berusaha mencari lowongan pekerjaan, mendadak bertemu pangeran tampan
yang bersedia membayarnya 3 juta won untuk menjadi pacar pura-pura selama
semalam. Anehnya si Ha Won bersedia, dan di sini ia bertemu dengan 2 orang
wanita cantik serta serang pria tampan yang memiliki ekspresi mengerikan. Lalu
keesokan harinya, Ha Won menyelamatkan seekor anjing dari siksaan anak-anak
nakal, hampir dihajar oleh para ibu anak-anak yang dipukul oleh Ha Won demi
menyelamatkan anjing itu, bahkan polisi muncul hendak menangkapnya, beruntung
muncul pemuda tampan (berbeda dengan kedua pemuda yang ia temui semalam) yang
menolongnya.
Nah, sudah cukup aneh kan ceritanya, jangan khawatir karena keanehan
semakin bertambah. Ingat dengan si kakek yang ditolong Ha Won ? Ternyata beliau
adalah Direktur Kang dari Grup Gamseong
konglomerat terkaya dan terkenal di Korea yang memang sengaja menyamar,
dan ia langsung mengangkat Ha Won menjadi salah satu anak asuhannya (wah, jadi
kepikir skrg klo melihat orang tua di jalanan, jangan-jangan itu konglomerat
yang menyamar). Ha Won segera pindah tinggal di Sky House – paviliun mewah
tempat ketiga cucu Direktur Kang tinggal bersama. Dan di sini Ha Won bertemu
kembali dengan pangeran tampan yang menjadi pacar pura-pura, ia adalah Kang
Hyeon Min, 20 tahun, yang suka berganti-ganti pasangan. Kemudian Kang Ji Woon,
17 tahun, si bungsu yang tampaknya membenci Ha Won semenjak mereka pertama kali
bertemu di bar bersama Hyeon Min. Dan satu lagi Kang Seo Woo, 18 tahun, pemuda
ramah, manis dan periang, serta penolong Ha Won saat menyelamatkan anjing yang
diberi nama Tori. Nah semuanya berkumpul jadi satu, kebetulan yang
sangat-sangat aneh bin ajaib ....
Bak kisah cinderella, Ha Won yang hidup serba kekurangan, bertahan dengan
mencari nafkah sendiri, kini menikmati kemewahan serta berbagai fasilitas yang
membuat siapa saja menjadi iri hati. Dan memang benar karena kehidupan Ha Won
bukan semakin mudah tetapi justru semakin banyak musuh yang membenci dan
berusaha dengan segala cara mempersulit hidup gadis ini. Ha Won yang cantik,
menarik, ramah dan sangat pandai tapi tetap rendah hati, disayang oleh Kang
Hyeo Min dan Kang Seo Woo, serta Choi Yoong Seong, 24 tahun, pemuda tampan
misterius, tangan kanan Direktur Kang serta pengawal utama Ha Won. Hanya Kang
Ji Woon yang entah mengapa tak menyukai Ha Won.
Kisah ini meloncat-loncat, tanpa ada suatu alur tersendiri, ibarat
melihat dari berbagai frame / potongan foto yang berusaha disatukan menjadi
sebuah cerita. Ide kisah cukup lumayan, tetapi kebetulan-kebetulan yang terjadi
seakan dipaksakan untuk terbentuknya suatu kisah. Entah apakah memang gaya
bahasa yang digunakan cenderung kasar atau terjemahannya kurang tepat, pada
beberapa adegan sangat mengganggu kenyamanan membaca. Dan ini baru buku
pertama, masih ada kelanjutannya (-__-)
... butuh perjuangan untuk menyelesaikan buku ini, dan kini mari kita coba
lanjutkan pada kisah kedua, meskipun semenjak awal sudah tampak bisa ditebak
bagaimana alur kisahnya dan akan dibawa kemana perjalanan para
karakternya.
Best Regards,
No comments:
Post a Comment
Thank's for visiting & don't forget to leave your marks on comment form. Looking forward for your input & your next visit soon (^_^)
Terima kasih telah berkunjung & silahkan tinggalkan jejak berupa komentar, saran serta inputan. Kami tunggu kunjungan berikutnya (^_^)